Pilihan yang datang ketika menjalani tahun kedua adalah melihat kelanjutan dari status Working Holiday Visa yang akan segera berakhir.

Yes, saya adalah salah satu pemegang WHV yang diberi kesempatan untuk bisa apply WHV sampai dengan tahun ketiga. Terdengar beruntung untuk dinikmati, karena dengan visa ini sendiri kamu tidak perlu memikirkan restriction tentang working hours, dan biaya visa nya sendiri cukup murah dibandingkan dengan student visa.

Diantara dua pilihan, berusaha untuk mengumpulkan syarat untuk bisa bertahan di dengan tahun ke tiga WHV atau memukai perjalanan baru sebagai student di Sydney.

Terlanjur nyaman tinggal di Sydney, sekaligus belum ingin merogoh kocek yang lumayan besar dan ditambah harus memulai pembagian waktu belajar dan bekerja, aku memutuskan memilih petualangan baru untuk mengumpulkan syarat-syarat WHV tahun ke-tiga tersebut.

Setelah drama memilih pilihan tersebut, dan dengan mengingat kembali mimpi setelah WHV adalah keliling dunia. Dimulailah perjalanan baru ini, melamar pekerjaan kembali di tempat baru, tepatnya salah satu ikon Australia yaitu Ayers Rock atau Uluru di bagian utara Benua Kangguru.

Public area cleaner, adalah pekerjaan yang mengantarkan aku menetap sementara di Uluru, salah satu kota kecil yang terletak 335KM barat daya Alice Springs.

Aku bertahan dengan pekerjaan yang sama di bidang hospitality, pekerjaan ini memiliki tugas untuk menjaga kebersihan area umum hotel seperti lobby, restoran, kolam renang, dll.

Perbedaannya adalah kota yang ditinggali sekarang jauh berbeda dari kehidupan sebelumnya di Sydney sebagai kota Metropolitan. Hidup di gurun dengan segala keterbatasannya, jauh dari keramaian, dan di awal-awal harus beradaptasi dengan semua hal yang tidak tersedia di Uluru

Selalu ada hal yang bisa disyukuri ketika tinggal di gurun pasir ini, salah satunya adalah rate gaji yang lebih tinggi di bandingkan di kota Sydney, the point of sacrifice, LOL.

Selain itu, biaya akomodasi dan makan juga ditanggung perusahaan ketika bekerja disini, dan tidak adanya entertainment life di Uluru, membuat pundi-pundi dollar semakin bertambah.

Tidak berselang beberapa waktu, aku mendapatkan kesempatan untuk memiliki dua pekerjaan sekaligus, sebagai housekeeper di pagi hari selama 4 jam dan dilanjutkan sebagai public area cleaner selama 8 jam.

Aku pernah hanya mendapatkan satu hari day off dan bekerja secara runtut untuk sembilan hari dengan total working hours sekitar 111 jam. Sungguh perjuangan yang memeras keringat, ya!

Semangat bekerja aku niatkan untuk menabung dollar-dollar hasil kerja keras di Australia, berharap cita-cita untuk keliling dunia nanti bukanlah hanya mimpi.

Di satu sisi, aku bahagia karena bisa menyisihkan uang, tapi cerita sedih pun tetap ada, dimana aku harus berjalan kaki sejauh 15 km harinya, cuaca panas yang bisa sampai 45 derajat celcius, coba bayangkan bagaimana panas nya badan ini dan tetap harus berkerja dengan baik

Oh, ya. beberapa moment perjalanan dan foto keadaan di sekitar hotel tempat bekerja selama di Uluru tidak lupa aku abadikan di handphone ku, sebagai penyemangat teman-teman untuk bisa memilih Uluru sebagai destinasi mendapatkan tahun ked Working Holiday Visa di Australia

Tetap mengingat cita-cita, membuat semua lelah itu pudar dengan sendirinya. Setelah fokus bekerja selama 6,5 bulan di Uluru terselesaikan, finally aku memiliki syarat untuk apply tahun ketiga WHV.

Bangga dengan diri sendiris yang sudah bekerja keras sampai pada titik sekarang. Untuk kalian yang memiliki mimpi, maka wujudkanlah. Jangan pernah takut bermimpi besar, yang penting perjuangkanlah mimpi tersebut. Jika butuh semangat dalam berjuang, maka ingat kembalil mimpi kalian, dan tetap semangat dalam meraihnya.